Amankah rekayasa genetik pada makanan kita sehari-hari

11:15am - 26 December 2024

Tempe GMO via https://en.wikipedia.org

Tempe GMO via https://en.wikipedia.org

Isu rekayasa genetik muncul kembali di negeri ini. Sudahkah kami aman mengkonsumsi makanan kami sehari hari? Apakah ini menjadi ancaman bagi kami yang tidak mengerti?

Pernahkah anda mendengar rekayasa genetic pada bahan makanan? Rekayasa genetik kini telah diterapkan pada berbagai produk makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Namun, tidak banyak masyarakat kita mengetahui hal ini.

Rekayasa genetik dilakukan dengan cara penerapan teknologi biologi molekuler pada bahan makanan, dilakukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang diinginkan.

Misalnya, peningkatan resistensi terhadap herbisida seperti pada jagung dan kapas. Rekayasa genetik juga dilakukan agar tanaman dapat resisten terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus jamur dan bakteri. Rekayasa genetik juga dilakukan agar tanaman dapat bertahan hidup di cuaca yang ekstrim. Contoh tanaman tersebut adalah tembakau dan kentang. =

Makanan yang sering kita temukan sehari-hari seperti beras, tempe, dan tahu, juga tidak terlepas dari rekayasa genetik. Rekayasa genetik beras, tempe, dan tahu dapat menyebabkan makanan tersebut mengandung vitamin tambahan. Swiss Federal Institute of Technology menciptakan jenis Golden Rice yang mengandung vitamin beta karoten (vitamin A).

Rekayasa genetik juga dilakukan pada produk-produk farmasi oleh karena ongkos produksi yang mahal atau membutuhkan kondisi penyimpanan khusus. Saat ini, para peneliti sedang mengembangkan vaksin yang dapat dimakan melalui tomat dan kentang.

Berbagai peningkatan kemampuan genetik bisa dilakukan dengan cara tradisional, namun cara ini memakan waktu yang lama dan sering sekali hasilnya tidak akurat. Sehingga rekayasa genetik dianggap dapat menghemat waktu dan biaya.

Namun pada saat ini rekayasa genetik pada bahan makanan menimbulkan pro dan kontra karena dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.

Pada beberapa kasus misalnya, bahan makanan yang telah di rekayasa genetik dapat menyebabkan sulitnya memiliki keturunan karena tingkat kesuburan rendah, menimbulkan alergi, hingga yang terparah adalah kanker.

Lalu bagaimana solusinya ?

Ada baiknya kita harus memperhatikan makanan yang kita akan konsumsi dengan bahan-bahan yang berkualitas dan menggunaan teknologi pangan tanpa rekayasa genetic (NON GMO)

Sumber artikel

Related News